10 Januari, 2010

Apakah yang tidak boleh anda kejar dan yang boleh anda kejar? ( 1 Tim 6:9-11)


 

Oleh Yohannis Trisfant, MTh


 


 

 
 

 
 

Pertama, Janganlah mengejar kekayaan.


 

1Ti 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan

 
 


 

Paulus tidak mengutuk orang kaya. Apa yang dikutuk adalah keinginan untuk menjadi kaya. Orang yang memiliki keinginan untuk menjadi kaya akan jatuh ke dalam pencobaan. Dosa ini tidak pernah berjalan sendirian.

Keinginan untuk kaya akan jatuh ke dalam keinginan-keinginan yang lain. Orang yang haus kekayaan umumnya juga merindukan kehormatan, popularitas, kekuasaan, kemudahan, kepuasan dari keinginan daging, dan sebagainya. "Mereka yang keinginan untuk menjadi kaya akan dibisiki dengan berbagai bisiskan jahat lainnya.

Orang-orang yang hatinya set pada kekayaan hanya mengalami kerugian. Dia akan mengalami keruntuhan dan kebinasaan. Mereka akan seperti orang yang kehilangan pijakan dan jatuh ke dalam pencobaan dan jerat yang tidak masuk akal dan menyakitkan dan berakhir kepada kehancuran. Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. (1Ti_6: 10.)

 
 

Rasul tidak mengatakan bahwa cinta uang adalah satu-satunya akar dari semua kejahatan yang ada, tetapi itu adalah salah satu akar dari kejahatan. Ada akar atau sumber-sumber lain yang memunculkan banyak kejahatan, misalnya, "kepahitan" (Heb_12: 15; cf. Juga Jas_1: 15). Tetapi ketamakan ini, memang, sebuah akar "dari semua kejahatan," atau "dari segala kejahatan." Cinta uang inilah Ini menyebabkan laki-laki dengan sangat banyak kambing domba dan lembu sapi dalam perumpamaan nabi Natan, mencuri mencuri satu domba orang miskin. Cinta uang inilah yang membuat seorang penguasa muda yang kaya raya enggan untuk berpaling kepada Kristus,. Cinta uang inilah yang membuat orang kaya yang bodoh menipu dirinya sendiri dengan berpikir bahwa semuanya baik-baik saja, padahal dia tidak tahu bahwa pada malam itu jiwanya akan diambil. Cinta uang ini pulalah yang membuat orang kaya dalam perumpamaan Tuhan Yesus mengabaikan Lazarus miskin. Cinta akan uang inilah yang membuat Yudas mengkhianati gurunya dan bunuh diri. Cinta akan uang inilah yang membuat Ananias dan Safira berbohong, dan membuat orang kaya dalam kitab Yakobus melakukan penindasan dan mengeksploitasi orang-orang yang bekerja untuk mereka.

 
 

Karena memburu uanglah begitu banyak terjadi kerusakan dalam rumah tangga, anak-anak diabaikan, banyak yang mati mendadak, terjadi penipuan, perceraian, , perampokan, , pembunuhan, dan perang. Keinginan untuk kaya dalam hati manusia berdosa ini telah menimbulkan "banyak kepedihan"

 
 

Paulus mengatakan bahwa : Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. " Menyimpang dari iman" sama seperti planet-planet yang menyimpang dari orbit mengelilingi matahari. Penyimpangan sebuah plante dari orbitnya bisa berakibat fatal bagi planet tersebut.

Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sistemnya, dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur seperti pada roda gigi suatu mesin. Tata surya dan galaksi kita juga bergerak mengitari pusatnya masing-masing. Setiap tahun bumi dan tata surya bergerak 500 juta kilometer menjauhi posisi sebelumnya. Setelah dihitung, diketahui bahwa bila suatu benda langit menyimpang sedikit saja dari orbitnya, hal ini akan menyebabkan hancurnya sistem tersebut. Misalnya, marilah kita lihat apa yang akan terjadi bila orbit bumi menyimpang 3 mm lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya.

 
 

"Selagi berotasi mengitari matahari, bumi mengikuti orbit yang berdeviasi sebesar 2,8 mm dari lintasannya yang benar setiap 29 km. Orbit yang diikuti bumi tidak pernah berubah karena penyimpangan sebesar 3 mm akan menyebabkan kehancuran yang hebat. Andaikan penyimpangan orbit adalah 2,5 mm, dan bukan 2,8 mm, orbit bumi akan menjadi sangat luas dan kita semua akan membeku. Andaikan penyimpangan orbit adalah 3,1 mm, kita akan hangus dan mati." (Bilim ve Teknik, Juli 1983).

Hal yang sama akan terjadi bila seseorang memburu uang. Dia akan menyimpang dari orbit imannya. Dan itu akan menyebabkan kehancuran diri dia. Sebelum dia hancur, dia menyiksa dirinya dengan berbagai bagai duka, seperti kebosanan, ketidakpuasan, kesedihan, iri hati, kebencian dan kematian. Dalam saku orang kaya yang yang bunuh diri ditemukan $ 30.000 dan ada surta yang bunyinya seperti ini:" "Aku telah menemukan selama hidup saya bahwa tumpukan uang tidak membawa kebahagiaan. Saya membunuh diri karena saya tidak dapat lagi menahan kesendirian dan kebosanan. Ketika saya seorang pekerja biasa di New York, saya merasa bahagia. Sekarang ketika saya memiliki jutaan , saya jauh lebih sering merasa sedih dan lebh suka mati. (Dikutip oleh WA Maier, For Better Tidak Untuk Lebih buruk lagi, hal 223).

 
 

1Ti 6:11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

 
 

Jauhilah ambisi mengejar kekayaan.

Timotius didorong untuk menjauh dari hal-hal tadi , yakni mengejar kekayaan. Sebaliknya, Paulus mendorong Timotius untuk mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Hal inilah yang seharusnya dikejar oleh dia sebagai "hamba Allah." Setiap orang percaya hamba Allah. Dan sebagai hamba Allah, maka kita ahrus hidup sesuai dengan status kita dan seharusnya mengarah kepada kesalehan. Status kita adalah manusia Allah, hamba Allah dan bukan hamba Uang. Manusia Allah bukanlah mengejar uang tetapi mengejar keadilan, ibdaha, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.


 

Kata mengejar ini memiliki makna yang kuat. Mengejar memiliki makna berlari cepat, mencari dengan bersemangat dan sungguh-sungguh. Mengejar sampai ada sesuatu yang diperoleh; tidak pernah menyerah sampai telah mencapai tujuan kami. Hal-hal yang dikejar seperti itu adalah keadilan atau kebenaran. Ini berarti berarti benar dengan Tuhan. Ini adalah memiliki hati yang benar dengan Allah . Kebenaran berarti melakukan yang benar, yaitu, hidup persis seperti yang Allah inginkan kita jalani. Secara sederhana, orang yang benar adalah orang yang hidup benar, yang melakukan kewajibannya baik kepada Allah dan kepada manusia. Dia melakukan apa yang harus ia lakukan. Dia hidup dalam kehidupan yang benar, berjalan dengan benar di hadapan Allah dan manusia hari ke hari. Akibatnya, ia bebas dari rasa bersalah dan memiliki hati nurani yang bebas dari rasa bersalah. Kalau sdr bekerja mencari uang, lakukanlah di dalam kebenaran dan keadilan. Sdr betul-betul bebas dari rasa bersalah. Sdr dapat mempertanggungjawabkan ambisimu dihadapan Allah dan manusia. Sdr dapat mempertanggungjawabkan cara usahamu dihadapan Allah dan manusia. Sdr betul-betul hidup dalam kehidupan yang benar dalam segala usahamu dan pekerjaanmu.

 
 

Hal kedua yang perlu dikejar adalah, ibadah. Terjemahan yang lebih tepat adalah kesalehan. Jika kita hidup mengejar kebenaran, maka hasilnya adalah sebuah kehidupan yang saleh. Kesalehan berarti hidup dalam hormat dan takut akan Allah. Kita betul-betul sadar akan kehadiran Allah. Kesalehan berarti sama seperti Allah. Ini berarti kita berusaha untuk menjadi seperti Allah, berusaha memiliki juga karakter, sifat, dan perilaku Allah. Manusia Allah yang mengejar kesalehan, akan berusaha dengan sungguh-sungguh hidup serupa dengan Kristus.

Hal ketiga yang dikejar adalah pistis. . Dalam bahasa Yunaninya adalah iman. T Iman bisa berarti percaya dan bisa berarti setia. Manusia Allah mengejar iman, yang berartu belajar mempercayai Tuhan lebih dan lebih lagi. Bergantung kepada Allah dalam segala kebutuhan kita termasuk pekerjaan kitalah yang perlu kita lakukan. Mengejar kekayaan, atau mencontai kekayaan membuat kita tidak lagi bergantung kepada Allah. Ambisi dan kebergantungan kepada Allah tidak bisa berjalan bersama-sama. Tuhan ingin kita setia kepadanya dan bergantung kepadaNya.

 
 

Hal selanjutnya yang perlu dikejar adalah kasih kepada Allah dan kepada sesama (" (1Ti_1:5, 1Ti_1:14; 1Ti_2:15; 1Ti_4:12; 2Ti_1:7, 2Ti_1:13; 2Ti_2:22; 2Ti_3:10; Tit_2:2; cf. 1Th_3:12). Kesebaran dan kelemahlembutan.

 
 

Mengejar kelemahlembutan. Kelemahlembutan artinya menjadi lembut, , rendah hati, , perhatian. Kelemahlembutan memiliki keadaan pikiran yang rendah hati. Tapi ini tidak berarti orang tersebut lemah, pengecut. Hanya orang yang lemah lembut dapat mengasihi dan mencintai perdamaian. Karena itu, orang yang lemah lembut berjalan dengan rendah hati tanpa memandang status dan keadaan orang lain. Orang yang lemah lembut bergaul dengan orang miskin. Dia berkeinginan Dia keinginan untuk menjadi teman bagi semua orang dan untuk membantu semua sebisa mungkin. Jika seseorang menderita, kelemahlembutan dan melakukan langkah-langkah apa yang bisa untuk membantu. Jika ada kejahatan yang dilakukan, kelemahlembutan melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk menghentikan kejahatan tersebut dan memperbaikinya.

 
 

Kelemahlembutan memiliki pengendalian diri yang kuat. Orang yang lemah lembut dapat menguasai nafsunya. Dia tidak membiarkan dirinya menjadi sakit hati, membalas dendam. Orang yang lemah lembut berarti dia telah mati untuk dirinya sendiri, untuk keinginan dagingnya , dan ia melakukan hal yang benar-persis apa yang Tuhan ingin lakukan.

 
 

Sikap yang lemah lembut seperti ini sangat bertentangan dengan sifat yang penuh kedagiingan. Sifat ini bertentangan dengan orang yang cinta uang. Jika sdr hari ini membutuhkan uang, maka janganlah mengejarnya dengan penuh nafsu. Bekerjalah tanpa diibakar oleh cinta uang. Rajinlah bekerja tanpa menyimpang dari iman. Lakukanlah pekerjaan atau usaha saudara di dalam kebenaran , kesalehan, iman, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bekerjalah dengan cara-cara yang benar, dengan bergantung kepada Allah, denga kasih dan kesabaran dan dalam sebuah sikap yang mampu mengendalikan diri dan segala hawa nafsu saudara. Ingatlah apa yang dikatakan oleh Paulus dalam 1Ti 6:7-8 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

 
 

Jika pada hari ini saudara sudah diberikan oleh Tuhan kekayaan, maka pakailah kekayaanmu itu di dalam kebenaran , kesalehan, iman, kasih, kesabaran dan kelembutan. Jangan memakainya untuk mencelakakan orang, untuk menghia orang lain, untuk menyombongkan diri, atau untuk memuaskan ahwa nafsu. Pakailah untuk dengan benar dan bertanggungjawab dihadapan Tuhan. Pakailah uang saudara di dalam kesalehan dna menjadi berkat bagi orang lain juga. Jangan mengandalkan uangmu untuk menjalani hidup. Firman Tuhan mengatakan bahwa dalam Luk 12:15 : "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

 
 

Didaerah Ufa, hiduplah seorang petani bernama Ilyas.

  • Ayahnya meninggal du ia ketika Ilyas baru setahun menikah.
  • Ilyas mendapatkan sedikit warisan: 7 ekor kuda betina, 2 ekor sapi dan 20 ekor kambing
  • Namun Ilyas adalah seorang petani ulet. Lambat laun hartanya bertambah
  • Ia dan istrinya bekerja dari pagi sampai sore, bangun lebih awal dan tidur lebih lambat dari orang lain.
  • Setiap tahun dia bertambah kaya
  • Ilyas hidup makmur selama 35 tahun.dan mendapatkan sangat banyak keuntungan.
  • Kini dia telah memiliki 200 ekor kuda, 150 ekor sapi dan 1000 ekor kambing
  • Buruh-buruh lelaki menggembalakan ternaknya sementara buruh-buruh wanita memerah susu kuda dan sapi
  • Singkatnya, Ilyas memiliki segalanya dan itu membuat iri hati banyak orang
  • Ilyas angat baik hati, setia tamu yang datang dari jauh, dia menyuguhkan, gulai kambing dan susu kuda, teh.

Ilyas memiliki 2 anak lelaki dan seorang anak perempuan.

  • semuanya telah menikah.
  • Ketika Ilyas masih miskin, anak-anak lelakinya membantunya mengawasi ternah, tetapi setelah ia kaya, anak-anaknuya berbuat semaunya, bahkan salah satu anaknya mulai mabuk-mabukan
  • Anak sulungnya tewas dalam sebuah keributan
  • Anaknya yang lain menikahi seorang perempuan yang sombong dan mulai membangkang pada ayahnya
  • Akhirnya ia diusir dari keluargnya

sejak peristiwa itu, kesehatan Ilyas mulai memburuk

* Kambing-kambingnya diserang penyakit dan banyak yang mati

* paceklik membuat membuat keadaan makin parah

* Ternaknya banyak yang mati kelaparan

* Kian lama dia kian bertambah miskin

* pada usia 70 tahun, terpaksa dia menjual semua harta miliknya, termasuk ternaknya

* ilyas betul-betul terpuruk dalam kemiskinan, tidak ada yang tersisa di masa tuanya,

sehingga dia dan istrinya harus hidup menumpang dan bekerja untuk orang lain

Seorang tetangganya, Madsyah , merasa kasihan kepada kedua orang tua ini

  • Tetangganya ini bukanlah orang yang terlalu kaya, namun dia hidup berkecukupan dan wataknya baik
  • Dia teringat akan kebaikan-kebaikan Ilyas pada masa lalu dan dia ingin membantu ilyas dan istrinya
  • Dia mengatakan," tinggallah bersamaku ilyas. Bawalah istrimu, bekerjalah di kebunku dan rawatlah ternakku
  • Saya akan mencukupi kebutuhan hidup kalian

ilyas sangat berterimah kasih atas tawaran tetangganya itu. Keduanya pun tinggal dan bekerja di rumha tetangganya itu

  • Pada mulanya memang teras asulit bagi Ilyas tinggal di rumah tetangganya, namun lama-kelamaan mereka terbiasa, karena tetangganya itu baik hati
  • Tetangganya ini merasa ikut sedih dengan kemalangan yang menimpa Ilyas dan istrinya

Pada suatu hari, ada banyak tamu di rumah bapak Madsyah dan mereka dijamu

  • Bapak Madsyah memperkenal Ilyas kepada mereka dan dengan bisik-bisik dia mengatakan bahwa dahulu , Ilyas adalah orang yang sagat kaya
  • tamunya mengatakan, " kami pernah mendengar namanya, sangat terkenal
  • tamu-tamunya snagat terkejut bahwa orang yang paling kaya, sekrang jatuh miskin dan sekarang bekerja dan hidup di rumah Madsyah
  • Tamunya berkata, " hidup memang seperti roda kadang diatas, kadang dibawah. Pasti Ilyas sangat sedih sekarang
  • temannya mengatakan,": belum tentu. Coba kita tanya dia
  • Lalu Ilyas pun dipanggil dan bercakap-cakap
  • seorang tamu berkata," pasti kamu sedih dan terkenang dengan masa lalumu yang hebat. Betapa malang nasibmu
  • Ilyas tersenyum dan berkata," Jika aku yang berkata kepadamu tentang kebahagiaan dan ketidakbahgaiaan, kamu pasti tidak percaya. Lebih baik tanya istriku
  • Kemudian istrinya berkata, " selama 50 tahun kami mencari kebahagiaan dan gagal menemukannya. Kini pada tahun kedua kami hidup sebagai orang upahan, kami justru menemukan kebahagiaan sejati dan tidak memerlukan apapu lagi

Tamu-tamunya keheranan akan jawaban itu, begitu pula Mdsyah.

  • Tamunya heran dan bertanya, " apa yang membuatmu berbahagia?

Isti Ilyas menjawab: ketika kami kaya raya, kami tak pernah merasakan kebahagiaan

  • Tak ada waktu untuk bercakap-cakap, tak ada waktu untuk bepikir ttg jiwa kami, tak ada waktu untuk berdoa pada Tuhan
  • Kami punya snagat banyak kecemasan
  • Kalau kedatangan tamu, kami cemas tak bisa menjamu mereka dengan baik
  • Kami cemas tidak bisa memperlakukan pekerja dengan baik
  • Jika hendak tidur, kami cemas, takut jangan-jangan ternak kami dimakan oleh binatang buas
  • Tidur kami tidak nyenyak
  • Kecemasan yang satu berganti dengan kecemasan yang lain
  • Kami sering bertengkar. Suamiku berpendapat begini, saya berpendapat begitu
  • Kami jauh dari Tuhan dan tidak merasakan kebahagiaan. Kami sibuk dan cemas

Lalu sekarang bagaimana?

  • Kini kami bangun pagi berasama dan berbicara dari hati ke hati, kami tak pernah lagi bertengkar, karena tak ada lagu yang perlu dicemaskan
  • Kami hanya perlu melayani majikan kami dengan baik untuk membuat majikan kami senang dan makanan tersedia buat kami
  • Jika kami kedinginan, ada selimut, dan selalu ada makanan buat kamiu
  • Dan hal yang paling penting adalah kami banyak waktu untuk berpikir tentang jiawa kami dan berdoa kepada Tuhan, lebih dekat dengan Tuhan
  • Kami menemukan kebahagiaan sejati setelah lima puluh tahun mencarinya

Tamu-tamunya tertawa, namun Ilyas menjawab, :jangan tertawa. Ini bukan lelucon, tetapi inilah kehidupan.

  • Kami dahulu begitu bodoh dan menangis ketika kehilangan kekayaan, tetapi Tuhan membukakan kebenaran buat kami
  • Bahwa sebenarnya kebahgaiaan itu adalah ketika kita lebih dekat kepada Tuhan

Tamu-tamu yang mendengarkan perkataan itu berhenti tertawa dan ada yang berkata:' betapa bijaknya perkataan itu

Janganlah memburu memburu uang, TETAPI kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.


 


 

21 November, 2008

DOA YANG EFEKTIF

Mengapa doa asa dijawab oleh Tuhan?

 
 

Pendahuluan.

Doa asa dijawab bukan karena kalimat doa yang indah.

 
 

Sebuah doa yang dijawab tidaklah bergantung kepada kalimat yang indah yang mampu diucapkan oleh pendoa. Hal yang terpenting adalah iman dari pendoa.

Di Afrika, Seorang yang baru percaya kepada Tuhan Yesus, suatu hari dia pulang dari gereja. Di tengah hutan di bertemu dengan seekor singa yang hendak menerkamnya. Dia lsngsung ingat Tuhan Yesus dan berdoa. Tetapi saking paniknya, dia berdoa seperti ini: Singa tolonglah saya dari Tuhan Yesus, amin. Pada waktu dia membuka mata, singanya sudah pergi.

 
 

Kita tahu bahwa kalimatnya salah, tetapi hatinya bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi sebuah doa efektif atau tdak, BUKAN BERGANTUNG kepada kata-kata yang banyak, kata-kata yang indah. Tuhan Yesus mengatakan :" Mat 6:7-8 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. (8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

 
 

Kalimat Doanya asa memang indah, tetapi bukan karena keindahan kata-katanya, doanya dijawab. Dalam 2 Taw 14:11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: "Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!"

 
 

Hal yang membuat dosa Asa di jawab oleh Tuhan adalah

 
 

  1. Janji Tuhan sendiri. Salomo pernah mengucapkan doa ketika penahbisan bait suci seperti ini:

    2Ch 6:34 Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuh-musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih ini dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu. Apakah jawaban Tuhan?

    2Ch 7:1 Setelah Salomo mengakhiri doanya, apipun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. Itu artinya bahwa Tuhan akan menjawab doa umatNya. Doa umatNya berdasarkan janji Tuhan.

     
     

    Doa Asa di jawab karena ada janji Tuhan terlebih dahulu. Tanpa adanya janji, firman Allah maka tidak akan ada doa yang dijawab. Janji-janji Allah digenapi dengan doa.Janji dan doa berjalan bersamaan. Janji-janji Allah ini ditujukan juga perorangan. Setiap kita dapat meminta agar janji itu digenapi. Doa kita terkadang tidak efektif karena kita tidak memabwa dan merenungkan firman Tuhan secara teratur. Kita tidak mengetahui akan janji Allah, sehingga bagaimana mungkin kita dapat meminta agar janji itu digenapi?

     
     

  2. Karena dia hidup baik dan benar di mata Tuhan

    Hal yang baik dan benar yang dilakukannya adalah asa berusaha untuk melakukan sebuah ibadah yang benar dihadapan Tuhan dengan cara menjauhkan Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala. 2Ch 14:3 Asa Menghancurkan penyembahan kepada dewa-dewa lain. Asa berusaha hidup menyenangkan hati Allah. Asa melakukan apa yang baik dan benar bukan menurut dia atau menurut orang lain, tetapi menurut Tuhan, yakni sesuai dengan firman Tuhan. Ia memakai kuasanya supaya rakyatnya Mematuhi hukum dan perintah Tuhan . Akibatnya, bukan hanya kerajaan aman dibawa pemerintahannya. Namun ketika ada masalah berat, dimana kerajaannya diserang oleh bangsa yang besar, dia mendapatkan pertolongan Tuhan.

     
     

    Doa didasarkan atas karakter. Bagaimana karakter kita, akan mempengaruhi doa kita. Karakter kita bukan hanya memberikan warna untuk doa-doa kita., tetapi merupakan inti dari doa kita. Kehidupan yang tidak kudus, akan menghasilkan doa yang buruk. Kita lemah dalam berdoa, karena hidup kita lemah. Kita tidak dapat berdoa lebih tinggi dari hidup rohani kita. Kita tidak akan dapat berbicara dengan intim , dengan kuat , dengan yakin kepada Allah, terkecuali kita hidup untuk dia dalam kesetiaan dan kebenaran. Doa tidak akan efektif, jika kita asing terhadap maksud dan kehendakNya. Firman Tuhan mengatakan Isa 58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah.

     
     

    Allah tidak mendengarkan Israel. Karena kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan. Nabis Yesaya berkata:" Isa 1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.

     
     

    Disini jelas, bahwa tingkah laku yang tidak kudus, adalah penghalang dari kesuksesan kita berdoa. Jika kita ingin berdoa dengan efektif, maka kita harus meninggalkan dosa-dosa kita. Jadi kita tidak bisa memisahkan antara doa dan kelakukan kita sehari-hari. Rasul Yohanes mengatakan :"
    "dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." 1 Yoh 3:22. Dan Yakobus mengatakan :" Jas 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

     
     

    Jadi karakter kita adalah sebuah kondisi yang dibutuhkan untuk untuk berdoa secara efektif. Kehidupan rohani yang buruk akan merusak doa. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kausanya.

     
     

     
     

  3. Dia bersandar kepada Tuhan (11).

     
     

    Asa mengatakan: kepadamulah kami bersandar (11). Bersandar berarti ketika asa berperang melawan Etiopia, dia mempercayakan dirinya kepada Tuhan, dia mengandalkan Tuhan dalam peperangan itu, bukan mengandalkan kekuatan pasukannya, karena pasukan Etiopia jauh lebih besar daripada pasukan yang dimilikinya. Pada saat Asa mengatakan kalimat ini, maka ini bukan hanya sekedar kalimat gombal atau, kalimat indah Asa, melainkan dia memang bersandar kepada Allah. Kelak, Nabi Hanani menegaskan kembali bahwa asa bersandar kepada Tuhan (2 taw 16: 8). Asa maju berperang di dalam nama Tuhan. Artinya, diaalam reputasi Tuhan, di dalam kemasyuran Tuhan yang sudah dikenal oleh Israel selama ini sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

     
     

    Pada saat Asa sudah tidak lagi bersandar kepada Tuhan, asa mengalami kegagalan. Pertama, kegagalan dalam pemerintahannya. Kesempatannya mengalahkan raja Aram menjadi hilang, karena dia tidak bersandar kepada Tuhan. 2 taw 16:7. Kedua, ketika dia sakit dia tidak mencari pertolongan Tuhan, melainkan kepada tabib-tabib. 2 tahun kemudian dia mati, karena sakitnya semakin bertambah parah. (16:12,13).


     

    Kesimpulan

    Syarat dari doa yang di jawab bukanlah kalimat indah, panjang, bertele-tele.. Tetapi doa yang efektif dimiliki ketika kita memiliki sebuah kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Bukan sesuatu yang nampak di luar yang penting, tetapi hati kita. Bukan keindahan kata-kata melainkan keindahan hati. Bukan keindahan jabatan, tetapi keindahan kehidupan rohani. Doa seorang hamba Tuhan, Penatua, Dkn, aktivis, tidak akan efektif, jika kehidupannya cemar. Sebaliknya, doa seorang jemaat yang sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan akan efektif, jika mereka memiliki kehidupan yang kudus dan bersandar kepada Tuhan.

    Ada sebuah kisah nyata mengenai doa yang memble

     
     

    Ini cerita orang BATAK

    "Si Bernard adalah anak sulung dari sebuah keluarga Batak. Dia bekerja di sebuah perusahaan yang maju pesat, dan karirnya pun sangat baik. Setiap bulan dia selalu mengirimkan uang buat orangtuanya, dan ini dilakukan secara teratur dan rutin. Jumlahnya selalu disesuaikan dengan besarnya gaji yang diterima. Kalau dia mendapat insentif, bonus dsb, bernard mengirimkan jumlah yang lebih besar. Dan setiap bulan dia selalu meminta agar orangtuanya berdoa untuk dia, agar dia selalu dalam pemeliharaan Tuhan.

     
     

    Hingga pada saat Indonesia diterpa krisis ekonomi 5 tahun lalu, perusahaan tempatnya bekerja mulai kelimpungan dan akhirnya harus ditutup. Bernard harus pensiun dini/PHK. Sebagai kompensasi, dia menerima uang pesangon cukup besar, jauh lebih besar dari yang diterima rutin setiap bulannya. Dan pada kondisi begini pun dia tidak lupa mengirimkan sebagian kepada orangtuanya, dan jumlahnya jauh lebih besar dari yang dikirimkannya setiap bulan. Dan dia juga menitipkan pesan seperti ini " Ayah, Ibu, Semoga hati kalian rela menerima kiriman ini. Jangan lupa mendoakan aku, karena saya sekarang sudah MEMBLE

     
     

    Orangtua si Bernard sangat senang mendapat kiriman yang sedemikian banyak. Dalam bayangan mereka,anaknya mendapat posisi yang lebih bagus dan gaji yang berlipat ganda. Tuhan mendengarkan doa mereka. Ini harus disyukuri. Dan mereka pun mengundang para tetangga dan kerabat dan mengadakan doa ucapan syukur. Majelis grj juga diundang. Dalam acara syukuran terebut tersebut, ortu si Bernard mengungkapkan "tema besar" acara adalah " "Mengucap syukur kepada Tuhan kita, karena anak kami si Bernard sudah memble. Doakanlah dia,agar semakin memble di masa yang akan datang". Dan demikanlah acara itu berlangsung, mengikuti tema besar yang ditentukan tuan rumah. Kalau saya yang kotbah, saya enggak tahu mau kotbah apa. Mereka berdoa dengan khusuk,terlebih orangtuanya, mengucap syukur atas si Bernard yang sudah memble saat ini.Dan agar Tuhan memberi berkat yang berkelimpahan, dan karunia agar si Bernard semakin memble.

     
     

    Demikian singkat cerita, si Bernard dapat penawaran bekerja pada posisi yang lebih baik di salah satu perusahaan besar asing yang tidak terkena dampak krisis. Dan dia dibayar jauh lebih besar dari yang diterimanya di perusahaan yang sebelumnya. Dia mengucap syukur dan berdoa sepenuh hati, atas berkat kasih Tuhan. Dan dengan hati berbunga-bunga dia pergi ke kantor pos, mengambil pos wesel dan menuliskan pesannya di sana "Ayah, Ibu!! terima kasih atas doanya.Terima kasih kepada Tuhan karena sudah didengarNya doa kita. Salam. Dari anakmu: Bernard". Dan dia menuliskan angka setengah dari gajinya untuk dikirimkan.

     
     

    Wesel pos tiba di kampung, di alamat orangtua Bernard. Orangtuanya sangat-sangat senang. Lebih senang lagi, setelah membaca pesan si Bernard, dan angka kiriman di wesel . "Terima kasih Tuhan, karena Engkau mendengar doa kami. Diberikan olehMu berkat kepada anak kami si Bernard. Sudah semakin memble dia."

     
     

    Dan tiba pada akhir tahun, Bernard pulang kampung menemui orangtuanya. Setelah melepas rindu,bongkar-bongkar oleh-oleh untuk semua, ibunya bertanya." Ceritakanlah anakku, apakah kerja dan pangkatmu sekarang nak,karena kirimanmu kepada ayah ibu sungguh besar. Kami sangat bahagia, Tuhan telah mendengar doa kami,bahwa kamu semakin memble dan diberkati Tuhan. Si Bernard mula-mula terdiam, agak kaget, setengah tidak mengerti. Kok orangtua saya mendoakan saya agar semakin memble???? Setelah diingat-ingat, dia tidak dapat menahan senyumnya. Dan sambil tertawa kecil dia menceritakan tempat bekerjanya sekarang jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Dia tidak mengungkapkan mengenai hal PHK dan pesangon yang dia terima. Dan tidak lupa dia mengucapkan terimakasih atas doa orangtuanya. Dan dalam kesendiriannya, dia merenungkan semua kejadian itu.

     
     

    Orangtuanya mendoakan dia agar semakin memble, pada saat dia memble betulan setelah di PHK. Sementara dia berdoa agar Tuhan menunjukkan kasihnya berupa tempat pekerjaan baru baginya. Dan dia mendapat tempat kerja dan posisi yang lebih bagus, dan dia tidak memble lagi.

     
     

    Setelah sekian lama merenung, dia mengerti bahwa Tuhan bekerja dengan caranya sendiri. Tuhan lebih mendengar doa yang keluar dengan bahasa iman, lebih dari bahasa mulut. Dan dia bangkit dari tempat duduknya, melipat tangan dan berdoa atas berkat Tuhan yang berkelimpahan, dan atas orangtua yang selalu berdoa untuknya.


     


     

    Salam: Yohannis Trisfant, MTh.

     
     

      
     

10 Juni, 2008

Lanjutan

ketiga, Karunia iman (12:9). Karunia iman bukanlah iman yang menyelamatkan, yakni ketika seseorang datang kepada Kristus dan percaya kepadaNya (Roma 5:1; Yoh 3:16). Karunia iman ini adalah sebuah iman yang khusus yang hanya diberikan kepada beberapa orang saja. Hal ini nampak dari perkataan Paulus yang mengatakan:"kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman. Berarti karunia ini diberikan hanya kepada orang-orang tertentu saja. Karunia ini adalah iman yang mempercayai dan mentaati Tuhan walaupun menghadapi perlawanan dan penderitaan yang luar biasa. Contohnya adalah Nuh yang membuat kapal atas perintah Allah walaupun tidak ada laut (Ibr 11:7). contoh yang lain adalah Abraham bersedia mempersembahkan anaknya Ishak (Ibr 11:8-19) dan Musa yang memimpin umat Israel keluar dari perbudakan (Ibr 11:24-28).

Karunia iman juga mencakup mampu mengharapkan muzizat. Ia yakin bahwa Allah akan mengerjakannya. contohnya adalah nabi Elia memiliki iman yang luar biasa sehingga dia berani menantang 850 nabi Baal dan nabi Asyera di G. Karmel ( 1Raj 18). Karunia iman ini sering disebut sebagai iman yang dapat memindahkan gunung. (Mrk 11:22-24; bdk. 1 Kor 13:2; Luk 17:6).


 

keempat, karunia-karunia penyembuhan (12:9). Tuhan Yesus, Paulus dan gereja mula-mula hidup di dalam pengharapan bahwa Allah akan menyembuhkan umatNya yang sakit. Pengharapan ini didasarkan kepada janji Perjanjian Lama, bahwa pada zaman kedatangan Mesias, Allah akan menyembuhkan umatNya (Mat 8:17; Yes 53:4). Yes 53:4 ini dapat dimengerti dalam dua pengertian, yakni sebagai metafora untuk keselamatan (1 Petrus 2:24)dan sebagai janji adanya penyembuhan dari penyakit (Mat 8:17). Di dalam kisah para rasul penyembuhan menyertai pelayanan Paulus, bahkan kuasa penyembuhan itu sendiri merupakan sebuah bukti dari kerasulannya. (2 Kor 12:12).

Hal yang menarik dari penyembuhan ini adalah istilah karunia penyembuhan. ada dua kali, Paulus mendaftarkan karunia penyembuhan, yakni di dalam ayat 28 dan ayat 30. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dari kata "karunia penyembuhan" ini, yakni pertama, karunia menyembuhkan diberikan buikan kepada orang yang sakit, melainkan kepada seseorang yang Allah akan pakai untuk menyembuhkan orang sakit. Kedua, karunia penyembuhan bukanlah karunia yang permanen atau menetap pada diri seseorang. Alasannya adalah Paulus memakai bentuk jamak, the gifts of healing atau diterjemahkan "karunia-karunia penyembuhan". Dalam setiap peristiwa


 


 

penyembuhan, maka satu karunia penyembuhan yang tunggal yang bekerja. Bentuk jamak dari karunia-karunia penyembuhan, menunjukkan kepada beberapa peristiwa penyembuhan yang akan terjadi. Namun tidak setiap penyembuhan akan terlaksana. Ini berarti bahwa setiap peristiwa penyembuhan merupakan sebuah manifestasi dari karunia ini dan bukan dimiliki secara permanen oleh seseorang. Kuasa penyembuhan tidak dimiliki secara permanen oleh seseorang. Setiap peristiwa penyembuhan merupakan sebuah karunia yang akan terlaksana di dalam ketentuan dan kehendak Allah sendiri. Orang yang hari ini bisa memiliki karunia untuk menyembuhkan seseorang yang sakit, belum tentu memiliki karunia itu untuk menyembuhkan orang lain. Paulus menyembuhkan banyak orang (Kis 19:11-12), tetapi rekannya Timotius dan Trofimus menderita sakit (1 Tim 5:23; 2 Tim 4:20) bahkan dia sendiri mendeirta penyakit ( 2Kor 12:7-9). Karunia penyembuhan merupakan sebuah momentum-momentum, tidak dapat dipakai secara otomatis. Karunia penyembuhan yang diberikan ini, mesti dibedakan dari pelayanan penyembuhan yang ditugaskan kepada para penatua jemaat (Yak 5:14-15). Pelayanan ini tidak bergantung kepada karunia, tetapi merupakan tugas secara umum untuk merawat serta mendoakan orang yang sakit.


 

Kelima, Karunia untuk mengadakan mujizat (12:10). Defenisi Muzizat adalah suatu peristiwa luar biasa yang menyatakan kuasa Allah. Tujuan pekerjaan mujizat adalah bukan untuk menentang atau merombak hukum-hukum alam, tetapi untuk mengingatkan manusia kepada Dia yang menciptakan alam semesta dan tetap berkuasa di atasnya. Mujizat dikerjakan untuk melindungi umat Allah yang berada dalam keadaan bahaya (Mrk 4:35-41; Kis 5:17-21), untuk melaksanakan hukuman (Kis 5:7-11), dan terutama sekali untuk meneguhkan pemberitaan firman Tuhan dengan menyatakan kuasa Allah (1 Raj 13:1-6; Yoh 2:11; Gal 3:5; Ibr 2:4). karunia mujizat juga memiliki bentuk jamak, yang artinya, karunia tersebut tidak menetap pada diri seseorang.


 

Keenam, Karunia untuk bernubuat (12:10). Karunia untuk bernubuat adalah foretelling (meramalkan peristiwa mendatang) dan yang lebih utama adalah forthtelling (mengingatakan umatNya akan kehendak Allah). Nubuatan dalam PB juga mencakup "kotbah". Ketika pengkotbah diyakinkian oleh Roh Kudus mengenai pesan yang akan disampaikannya, maka ini juga termasuk nubuat. David Hill:" nubuatan kristen adalah mereka yang memahami makna dari kitab suci, merasakan kekuatan kuasanya dalam hidup pribadinya, dalam gereja dan masyarakat dan memberitakan pesan itu tanpa merasa takut. David Hill, New Testament Prophecy (London:Marshall, Morgan & Scott, 1979)213. Nubuatan mereka tidaklah sama dengan kitab suci.


 

ketujuh: membedakan bermacam-macam roh. 1 Kor 12:10. Karunia ini berfungsi membedakan antara ilham yang berasal dari Roh Kudus dengan ilham yang berasal dari roh-roh lain. Fungsinya adalah membedakan antara nubuat yang benar dan nubuat yang palsu. (1 Tes 5:19-21; 2 Tes 2:1-2). Karunia ini juga diperlukan dalam mengusir setan untuk mengetahui kehadiran setan di dalam diri seseorang (Mrk 5:7-10). Jika tidak memilikin karunia ini, maka orang yang gila dianggap kerasukan setan, atau orang yang kerasukan setan dianggap sebagai orang gila.


 

Bahasa roh akan dibahas di dalam 1Korintus 14


 

Yohannis Trisfant

PENAFSIRAN

1 Korintus 12:1-3

Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. (2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. (3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.


 

12:1. Di dalam ayat 1 ini, Paulus tidak bermaksud memberikan sebuah informasi yang baru mengenai karunia roh, melainkan sebuah koreksi terhadap pengertian mereka.


 

12:2 Paulus mengingatkan keadaan mereka dahulu sebelum mengenal Allah. Apa yang terjadi dengan mereka sebelumnya? Mereka tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala bisu. Mereka dibawa secara paksa. Maksudnya adalah mereka terpengaruh oleh Iblis atau roh-roh jahat yang terlibat dalam penyembahan berhala, sehingga terjadi kemasukan setan (bdk. 1 Kor 10:21; Ul 32:17) atau ekstase. Paulus disini mencoba mengkotraskan pengalaman mereka sebelum percaya dengan pengalaman mereka setelah percaya kepada Kristus Apakah yang dikontraskan disini? Tentunya keadaan ketika mereka berbahasa roh. Sebelum mereka percaya, mereka juga pernah mengalami kondisi ekstasi, namun bukan oleh Roh Kudus, melainkan oleh kuasa-kuasa yang ada dibalik berhala yang mereka sembah. DKl. Paulus hendak mengatakan bahwa berbahasa roh itu bukanlah bukat adanya kehadirann Roh Kudus.


 

12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus


 

Disini Paulus melanjutkan kalimatnya yang terdapat di ayat 2. Di ayat 2, Paulus mengukapkan bahwa mereka dahulu juga ditarik, atau mengalami ekstasi oleh roh setan. Dan sekarang mereka yang menerima karunia berbahasa roh, juga mengalami keadaan yang sama, namun bukan lagi dikuasai oleh roh setan, melainkan oleh Roh Kudus. Mereka yang berbahasa lidah oleh pimpinan Roh Kudus, tentu tidak akan mengatakan:" terkutuklah Yesus. Mereka yang berbahasa roh oleh pimpinan Roh Kudus tentunya akan mengaku Yesus adalah Tuhan. Lalu apa perbedaan dan persamaan antara berbahasa roh oleh karena roh setan dan berbahasa roh oleh karena Roh Kudus? Persamaannya adalah sama-sama dikuasai oleh roh, yang satu roh setan dan yang lainnya oleh Roh Kudus. Perbedaannya apa? Yang satu dkuasai oleh roh setan dan satunya dikuasai oleh Roh Kudus. Namun masalahnya adalah bagaimana membedakan antara roh setan dan Roh Kudus? Cara membedakannya adalah Roh Kudus akan meninggikan Yesus dan mengaku Yesus adalah Tuhan. Dkl, Bukti dari kehadiran Roh Kudus adalah Yesus ditinggikan. Bahasa roh bukanlah merupakan bukti kehadiran Roh Kudus. Karena di dalam bahasa roh, bisa terjadi, ucapannya mengutuk Yesus. Beberapa ahli berpendapat bahwa perkataan:"terkutuklah Yesus" pernah diucapkan oleh beberapa orang Kristen dalam keadaan ekstase, yakni sewaktu mereka tidak sadar dengan apa yang mereka katakan. (barret, Bruce, Dunn). . Paulus hendak mengingatkan jemaat korintus dalam ayat 3 ini bahwa kehadiran Roh Kudus, ditandai dengan cara Yesus ditinggikan dan dimuliakan


 


 


 


 

1 Korintus 12:4-31 Perlunya keanekaragaman

Sekarang Paulus memulai pembahasannya mengenai bahasa roh dengan menekankan perlunya berbagai macam manifestasi dari satu Roh. Argumen ini dibagi atas tiga bagian


 

    Di dalam ayat 4-11, Paulus mengungkapkan bahwa keanekaragaman didalam sebuah kesatuan adalah karakter Allah sendiri.

    Di dalam ayat 12-26, Paulus menguatkan kembali semua ini dengan analogi tubuh Kristus.

    Dan terakhir, dalam ayat 27-31, Paulus mengulangi kembali daftar karunia dengan kombinasi karunia roh dan orangnya (27-31). Penekanannya kembali diulangi, bahwa tidak semuanya sama, dan tidak semua mendapatkan karunia dengan cara yang sama.

Point Paulus jelas, bahwa hal yang sangat penting dalam gereja yang shat adalah keanekaragaman, dan bukan keseragaman. Semua ini dikerjakan oleh Allah dan merupakan bagian dari tujuan ilahiNya. Ini merupakan point yang terus diulang oleh Paulus dalam ayat 6,7,11,18,24,28.

a.    Kenekaragaman dan karunia-karunia (12:4-11).

Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. (5) Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. (6) Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. (7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. (11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Semua yang tercantum dalam ayat 4-11 ini hanya memiliki dua ide mendasar, yakni ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Hal ini jelas terlihat dari sturukturnya.

4 Ada RUPA-RUPA karunia , tetapi satu Roh

5. Dan ADA RUPA-RUPA pelayanan tetapi satu Tuhan

6. Dan ADA BERBAGAI-BAGAI perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu

yang mengerjakan SEMUANYA DALAM SEMUA ORANG


 

7. Tetapi kepada TIAP-TIAP ORANG dikaruniakan penyataan Roh


untuk kepentingan bersama.


 

8. Sebab KEPADA YANG SEORANG Roh memberikan karunia untuk berkata-kata

dengan hikmat,


 

KEPADA YANG LAIN Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata

dengan pengetahuan


 

9. KEPADA YANG SEORANG Roh yang sama memberikan iman,

KEPADA YANG LAIN Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.


 

10. KEPADA YANG SEORANG Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat,

KEPADA YANG LAIN Ia memberikan karunia untuk bernubuat,

KEPADA YANG LAIN lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-

macam roh.

KEPADA YANG SEORANG Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan

bahasa roh,

KEPADA YANG LAIN Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu


 

11. TETAPI SEMUANYA INI dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang MEMBERIKAN KARUNIA KEPADA TIAP-TIAP ORANG SECARA KHUSUS, seperti yang dikehendaki-Nya.


 

Penekanan dari ayat 4-11 mudah terlihat oleh kita. Keanekaragaman berakar di dalam Allah sendiri. (4-6). Allah memberikan berbagai macam karunia yang berbeda kepada orang yang berbeda untuk kebaikan jemaat (7). Point ini diperjelas dalam ayat 8-10. Ayata 11 menyimpulkan dengan cara mengulangi kembali dan memperkuat hal-hal yang telah disebutkan.


 

Tujuan Paulus dalam ayat 4-11 ini bukanlah hendak menyebutkan jumlah dan macamnya karunia karunia rohani. Daftar karunia-karunia rohani yang disebutkan oleh Paulus dalam ayat 8-10 bukanlah daftar yang lengkap dari karunia-karunia rohani, karena banyak karunia lagi yang disebutkan dalam daftar-daftar yag lain (Roma 12:6-8; I Kor 12:28-30; 13:1-3; Ef 4:11). Daftar itu hanyalah mewakili berbagai macam karunia rohani. Tujuan Paulus disini adalah agar jemaat Korintus mempertimbangkan daftar-daftar karunia rohani itu, sehingga mereka berhenti menekankan kepada satu karunia saja, yakni karunia berbahasa roh.


 

8-10. Ada pendapat mengatakan bahwa daftar karunia dalam ayat 8-10 ini disusun berdasarkan tingkat kepentingannya. Karunia yang paling pertama disebutkan, adalah karunia yang paling penting atau paling tinggi derajatnya, sedangkan yang terakhir disebutkan adalah karunia yang paling tidak penting atau paling rendah derajatnya dibandingkan dengan karunia-karunia yang lain (F.F Burce) Sedangkan ahli yang lain, mengatakan bahwa karunia-karunia ini disusun berdasarkan pengertiannya. Penyusunannya terdiri atas: Karunia yang bersifat umum (berkata-kata dengan hikmat dan berkata-kata dengan pengetahuan), karunia dengan kuasa supranatural (iman, penyembuhan dan muzizat), karunia perkataan (nubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh dan menafsirkan bahasa roh). Hal ini dikemukakan oleh J.W.MacGorman, the gifts of the spirit: an exposition of 1 corinthians 12-14 (Nashville, 1974 35.

Gordon Fee, mengatakan bahwa daftar karunia ini digolongkan menurut sifatnya yang terlihat. Selama ini jemaat korintus menganggap, karunia bahasa roh ini yang paling terlihat dan karena merupakan penyataan hadirnya Roh Kudus di tengah-tengah jemaat. Paulus menambahkan lagi daftar karunia yang lain dalam suratnya, supaya jemaat Korintus menyadari bahwa sebenarnya orang lain juga memiliki karunia supranatural yang bisa terlihat, misalnya menyembuhkan, muzizat. Penyataan Roh Kudus, bukan hanya di bagian berbahasa lidah, tetapi juga di dalam daftar karunia yang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan Paulus menuliskan suratnya dalam 1 kor 12-14, yakni untuk mengoreksi kesalahpahaman mereka akan karunia bahasa roh.


 

Kita akan melihat satu demi satu karunia-karunia yang ada dalam ayat 8-10.

Pertama, Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat (12:8). logos sofias. Roh Kudus menyatakan diri bukan hanya melalui bahasa roh, melainkan juga ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain dengan hikmat Allah. Kota Korintus adalah kota yang cukup besar dan maju dan tentu saja anggota jemaat korintus memiliki pendidikan yang tinggi (1 Kor 3:18; 8:1-2; bdk 1:26). Namun hikmat yang dimaksud oleh Paulus disini adalah bukan hikmat duniawi melainkan hikmat Allah sendiri (1 Kor 2:6-10). Hikmat adalah mengerti fakta-fakta yang sudah diketahui dan menerapkannya dalam keadaan tertentu. Perkataan hikmat berarti berkata-kata dengan bijaksana, yaitu mengungkapkan suatu hikmat kebijaksanaan yang berasal bukan dari manusia melainkan dari Allah sendiri. contohnya adalah keputusan Salomo dalam 1 Raja 3:16-28. contoh lain adalah perkataan Yakobus yang bijaksana berhasil memecahkan persoalan hangat dalam sidang


 


 

di Yerusalem (Kis 15:13-21). Perkataan Yakobus itu diakui sebagai perkataan yang diberikan oleh Roh Kudus. Perkataan hikmat ini berguna dalam menghadapi situasi sulit atau berbahaya. Yesus sering menunjukkan hikmat ilahi ini. ketika Dia menghadapi perlawanan dan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak, Yesus sanggup menjawab dengan tepat sehingga para lawannnya terdiam. (Luk 13:15-17; 20:3-8,24-26,34-40). Tuhan Yesus menjanjikan kepada murid-muridNya kesanggupan untuk berkata kata dengan hikmat apabila berada di dalam kesulitan (Luk 12:11-12; 21:14-15 bdk. Kis 6:9-10; Ef 1:17). Pemberitaan mengenai Kristus yang tersalib juga merupakan contoh dari hikmat Allah. 1 Kor 2:6,7.Jemaat Korintus yang memberitakan Kristus yang tersalib, berarti sedang berkata-kata hikmat.

Kedua, Karunia berkata kata dengan pengetahuan. (12:8). logos gnoseos. Perkataan pengetahuan ini sejajar dengan karunia perkataan hikmat. Ada hubungan yang erat antara hikmat dan pengetahuan dalam pikiran Paulus (Rom 11:33; 1 Kor 1-2; Kol 1:9; 2:3). Pengetahuan adalah mengetahui fakta-fakta sedangkan hikmat adalah kemampuan untuk mengerti maknanya dan menerapkannya di dalam situasi tertentu. Robertson dan Plummer : karunia perkataan pengetahuan adalah pengertian dan pengungkapan asas-asas Injil (Ef 1:9,17). Karunia ini sebenarnya hampir sama dengan pengajaran. Karunia perkataan bisa juga dimengerti sebagai sebuah penyataan khusus dari Allah yang berisi informasi atau pengetahuan tertentu. (1 Sam 10:22; 2 Raj 5:20-27; Yoh 4:17-18; Kis 5:3-4; 9:11-12). Secara sederhana, Karunia berkata kata dengan pengetahuan adalah pernyataan fakta-fakta atau asas-asa yang perlu diketahui dalam situasi tertentu. Sifat karunia ini bukan intelektual, melainkan kemampuan yang diberikan Roh Kudus untuk mengucapkan pengetahuan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu dengan tepat dan jelas. Tentunya hal ini juga berhubungan dengan belajar. Namun orang yang belajar belum tentu mampu mengucapkan pengetahuannya dengan tepat dan jelas. Hal ini merupakan karunia.

Yohannis Trisfant

KARUNIA ROH DAN ORANG YANG ROHANI1 KORINTUS 12-14


 

Garis Besar I Korintus 12-14


 

Mengapa Paulus menuliskan tema mengenai karunia roh dan orang yang rohani ini dalam 1 Korintus 12-14? Jika kita melihat dari 1 Korintus 12 saja, maka kita bisa berpikir bahwa jemaat Korintus ini menanyakan mengenai karunia roh dan dalam pasal 12 , Paulus menjawab pertanyaannya. Namun jika kita melihat dari pasal 14, maka kelihatannya, Paulus bukan sedang menjawab pertanyaan dalam arti memberikan informasi, melainkan sedang memberikan koreksi atas kesalahan pahaman jemaat mengenai karunia roh. Masalah yang pasti sedang dihadapi oleh jemaat Korintus adalah penyimpangan mengenai karunia bahasa lidah. Hal ini nampak dalam pola surat Paulus dalam pasal 12-14. Polanya adalah A-B-A. Paulus memulai di pasal 12 dengan karunia rohani secara umum (A), kemudian Paulus menyisipkan sebuah selingan teologi di pasal 13 (B), dan akhirnya kembali di pasal 14, Paulus membahas secara lebih spesifik karunia bahasa lidah (A).


 

Karena, puncak dari argument Paulus terdapat di dalam pasal 14, maka kita akan memulai analisa kita dari pasal 14. Argumen Paulus ini terbagi atas dua bagian:

    Pertama, 14:1-25, Paulus mengkotraskan antara bahasa roh (bahasa yang tidak dapat dimengerti) dengan karunia untuk bernubuat (bahasa yang dapat dimengerti). Paulus menegaskan bahwa bahasa yang dapat dimengerti mutlak diperlukan dalam pertemuan jemaat, baik itu untuk kepentingan jemaat (1-19), karena bahasa yang dapat dimengerti dapat membangun kerohanian mereka maupun untuk kepentingan orang-orang yang belum percaya kepada Kristus (20-25), karena hanya dengan bahasa yang dapat dimengertilah yang dapat memimpin kepada pertobatan.

    Kedua, 14:26-40, Paulus memberikan beberapa arahan khusus, dimulai dengan bahasa lidah. Paulus menekankan mutlak adanya aturan dalam pertemuan jemaat.


 


 

Dua hal yang berhubungan muncul dari argument ini. Pertama, adalah masalah ibadah bersama (14: 18-19,23,26) dan kedua adalah koreksi terhadap penyalahgunaan bahasa lidah dalam jemaat (14:12,23,33,40).


 

Karena ini merupakan fokus dari pasal 14, maka masuk di akal jika kita menganggap bahwa argument dalam pasal 12 dan 13 akan memimpin kepada koreksi-koreksi dalam pasal 14 ini.


 

Oleh karena itu, garis besar 1 Koritus 12 adalah:

    1 Korintus 12:1-13 Paulus mengemukakan mengenai orang yang memiliki Roh Kudus dan yang tidak memiliki Roh.

    Selanjutnya dalam ayat 4-11, Paulus menekankan perlunya bermacam-macam karunia dan pernyataannya di dalam kesatuan Roh ini

    Ayat 12-26, Paulus menggambarkan bermacam-macam karunia roh ini dan kesatuannya melalui analogi tubuh manusia.

    Kesimpulan 1 Korintus 12 terdapat dalam ayat 27-30.


 

Perlu untuk dicatat bahwa di dalam tiga pasal ini, hanya karunia bahasa roh yang terus muncul dalam daftar karunia. Dalam pasal 12, bahasa roh ini merupakan konklusi dalam setiap daftar yang ada. Perhatikan daftar dalam I Kor 12:7-10 dan I Kor 12: 27-30. Bahasa roh kembali muncul dalam I Kor 13:1 dan 14:6. Bahasa roh ini kembali dimunculkan oleh Paulus dalam permulaan pasal 13 dan 14, karena inilah merupakan problemnya.


 

Dalam I Korintus 13, Paulus mengungkapkan masalah yang dihadapi oleh jemaat Korintus. Keinginan yang besar dari jemaat Korintus terhadap bahasa roh membuat mereka gagal untuk mengasihi satu sama lain. Kasih bukanlah lawan dari bahasa lidah, tetapi sebagai suatu unsur yang perlu dalam mengekspresikan karunia-karunia roh.

Yohannis Trisfant

PENDAHULUAN SURAT KORINTUS

  1. Kota Korintus

Kota korintus terletak di tengah-tengah negeri Yunani, dan strategis untuk perdagangan. Penduduk kota ini terdiri atas berbagai macam bangsa dan ras, baik itu orang Yunani asli, orang Romawi, orang-orang Yahudi yan diusir dari tempat lain (Kis 18:2) dan banyak bangsa lain yang datang ke sana untuk berdagang.

Di kota itu juga terdapat banyak macam agama, termasuk agama agama roma dan Yunani, iman kepercayaan dari dunia Timurdan agama Yahudi dari Palestina. Boleh dikatakan korintus adalah kota internasional. Jemaat Korintus juga terdiri dari beberapa bangsa dan golongan masyarakat (1 Kor 1:26; 7:18-21; 10:1; 12:2)

Paulus menulis surat korintus antara 53-57 M di kotab Eefesus (1 kor 16:8). Sebenarnya dia pernah menulis surat kepada jemaat Korintus sebelumnya (1 Kor 5:9), tetapi surat tersebut hilang.

Paulus sendiri yang mendirikan jemaat Korintus (kis 18:1-18).


 

  1. Tujuan dari penulisan surat Korintus

Ada dua tujuan: pertama, Paulus sudah mendengar tentang keadaan yang tidak teratur dalam jemaat di Korintus dan oleh karena itu dia menghadapai masalah-masalah itu ( 1 Kor 1:11; bdk. 5:1; 11:18; 15:12; 16:17). Kedua, Paulus sudah menerima surat dari jemaat Korintus yang mengajukan beberapa pertanyaan dan dia menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut ( 1 Kor 7:1; bdk. 7:25; 8:1; 12:1; 16:1,12)


 


 

C. Ikhtisar


 

I KORINTUS: PERSOALANPERSOALAN DI DALAM GEREJA

I.        ucapan Salam    1:19

II        Jawaban atas Laporan dari 'keluarga Kloe    1:106:20

        Perpecahan dalam Jemaat         1:103:23


 

Pembelaan Paulus tentang Pelayanannya            4:121

Kecamm tentang Perilaku Amoral            5:113

Kecaman tentang Pengadilan di antara Jcmaat            6:111

Jawaban Terhadap Kebebasan 6:1220        


 


 

III. Jawaban atas PertanyaanPertanyaan dalam            

    Surat yang Diterima Paulus            7:116:9            

        Perkawinan            7:124

        Hidup Selibat            7:2540    

        Persembahan Terhadap Berhala            8:111:1

        Ditinjau dari Sudut Berhala            8:113

        Ditinjau dari Sudut Kebebasan            9:127

Ditinjau dari Sudut Hubungan dengan Tuhan 10:122


 

Ditinjau dari Hubungan dengan Sesama    10:2311:1


 

        Persoalan Ibadat             11:234

        Tutup Kepala            11:216

        Perjamuan Kudus            11:17:34

        Karunia Rohani            12:114.40

        Kebangkitan Tubuh            15:158

    Pengumpulan Dana            16:19


 

IV. Salam Penutup                            16:1024


 

Yohannis Trisfant

20 Mei, 2008

MENGHAJAR ANAK ANDA.

Pendahuluan

Pengalaman masa kecil

  • Saya seringkali dipukul dengan rotan, dicubit oleh mama saya. Tetapi hajaran itu sangat bermanfaat buat saya hari ini

Mengapa anak mesti dididik dengan hajaran?

Pertama, anak-anak lahir dalam keadaan berdosa. Yer 17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?

(Jer 17:9). Permasalahan anak bukanlah pada kurangnya informasi yang mereka miliki. Masalahnya , mereka adalah orang berdosa. Yang jika sifat-sifat dosanya tidak ditegur dan di hajar, maka akan mendatangkan kebinasaan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.

(Pro 23:14)


 

  • Anak-anak itu dilahirkan sebagai orang bodoh dan bebal. Amsal 22:15. Kebodohan ini berarti tidak takut akan Allah, tidak mau tunduk pada otoritas, menolak teguran, memprotes upaya kita untuk mengatur/mengendalikan mereka.

" Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya. (Pro 22:15)"


 

FUNGSI DARI ROTAN


 

Pertama, mendatangkan hikmat. Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya. (Pro 29:15)

Anak yang tidak mau tunduk kepada orang tua sedang bertindak bodoh. Itu berarti dia sedang menoalk kekuasaan yang sudah diberikan oleh Allah kepada orang tua.

Hajaran bukanlah satu-satunya cara, tetapi merupakan sesuatu yang harus sdr pakai dalam mendidik anak


 

Beberapa hal yang mesti diperhatikan

  • Memakai hajaran untuk mendidik anak adalah tugas orang tua, bukan tugas orang lain. Sekolah tidaklah boleh memukul anak.
  • Hukuman dengan hajaran merupakan tindakan iman dari orang tua, karena Allah sudah memerintahkannya. Kita menaati bukan karena sudah memahami dengan sempurna bagaimana rotan bekerja, melainkan karena Allah yang memberikan perintah. Kita percaya kepada hikmat Allah

    Orang tua yang menghajar anaknya, berarti mengasihi anaknya. Walaupun ini menyakitkan bagi orang tua. Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.

(Pro 13:25)


 

  • Hajaran, harus dilakukan dengan hati-hati, tepat waktu dengan benar dan terkendali. Bukan merupakan pelampiasan kemarahan. Tidak semena-mena. Bukan merupakan tindakan pembalasan, tidak boleh dikaitkan dengan kemarahan.

    Anak kita tidak akan mati, kalau kita menghukumnya. Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati. (Pro 23:13-14)


 


 

Jika ada kesalahan ketik, mohon maklum

Syalom: Yohannis Trisfant, MTh.