20 Mei, 2008

MENGHAJAR ANAK ANDA.

Pendahuluan

Pengalaman masa kecil

  • Saya seringkali dipukul dengan rotan, dicubit oleh mama saya. Tetapi hajaran itu sangat bermanfaat buat saya hari ini

Mengapa anak mesti dididik dengan hajaran?

Pertama, anak-anak lahir dalam keadaan berdosa. Yer 17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?

(Jer 17:9). Permasalahan anak bukanlah pada kurangnya informasi yang mereka miliki. Masalahnya , mereka adalah orang berdosa. Yang jika sifat-sifat dosanya tidak ditegur dan di hajar, maka akan mendatangkan kebinasaan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.

(Pro 23:14)


 

  • Anak-anak itu dilahirkan sebagai orang bodoh dan bebal. Amsal 22:15. Kebodohan ini berarti tidak takut akan Allah, tidak mau tunduk pada otoritas, menolak teguran, memprotes upaya kita untuk mengatur/mengendalikan mereka.

" Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya. (Pro 22:15)"


 

FUNGSI DARI ROTAN


 

Pertama, mendatangkan hikmat. Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya. (Pro 29:15)

Anak yang tidak mau tunduk kepada orang tua sedang bertindak bodoh. Itu berarti dia sedang menoalk kekuasaan yang sudah diberikan oleh Allah kepada orang tua.

Hajaran bukanlah satu-satunya cara, tetapi merupakan sesuatu yang harus sdr pakai dalam mendidik anak


 

Beberapa hal yang mesti diperhatikan

  • Memakai hajaran untuk mendidik anak adalah tugas orang tua, bukan tugas orang lain. Sekolah tidaklah boleh memukul anak.
  • Hukuman dengan hajaran merupakan tindakan iman dari orang tua, karena Allah sudah memerintahkannya. Kita menaati bukan karena sudah memahami dengan sempurna bagaimana rotan bekerja, melainkan karena Allah yang memberikan perintah. Kita percaya kepada hikmat Allah

    Orang tua yang menghajar anaknya, berarti mengasihi anaknya. Walaupun ini menyakitkan bagi orang tua. Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.

(Pro 13:25)


 

  • Hajaran, harus dilakukan dengan hati-hati, tepat waktu dengan benar dan terkendali. Bukan merupakan pelampiasan kemarahan. Tidak semena-mena. Bukan merupakan tindakan pembalasan, tidak boleh dikaitkan dengan kemarahan.

    Anak kita tidak akan mati, kalau kita menghukumnya. Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati. (Pro 23:13-14)


 


 

Jika ada kesalahan ketik, mohon maklum

Syalom: Yohannis Trisfant, MTh.


 


 

19 Mei, 2008

Tafsiran Roma 12:9-16

DARI BUKU JOHN R.W.STOTT, THE MESSAGE OF ROMANS, THE BIBLE SPEAKS TODAY (IVP, 1994)


 

Tafsiran ini diterjemahkan secara bebas oleh Yohannis Trisfant, MTh.


 


 

KASIH DI DALAM KELUARGA ALLAH


 


 

Dalam Roma 5-8 kasih Allah mendominasi ayat-ayat tersebut. Roma 5:8 menyatakan bahwa Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Kasih Allah itu telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:5) dan kasih itu tidak akan melepaskan kita (Roma 8:35,39). Sekarang di dalam Roma 12 Paulus mengfokuskan kepada kasih yang merupakan inti dari pemuridan orang-orang kristen. Roma 12-15 merupakan dorongan untuk mengasihi pemerintah dan memperbaiki kualitas kasih kita . Roma 12:17-21 Paulus menuliskan mengenai mengasihi musuh-musuh kita. Namun sebelaum Paulus membahas mengenai kasih kepada musuh, Paulus terlebih dahulu menggambrakan bagaimana itu mengasihi saudara seiman dalam Roma 12:9-16 yang akan kita bahas bersama. Jadi kasih yang dalam Roma 12:9-16 ini adalah kasih kepada saudara-saudara seiman. Misalnya di dalam ayat 10 dan 16, terdadapat ". Ayat 10:" saling mengasihi sebagai saudara. Di ayat 16: " Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama". Demikian juga di dalam ayat 13 Paulus menasehatkan untuk membantu orang-orang kudus yang berada didalam kekurangan. Apa yang dikemukakan oleh Paulus mengenai kasih kepada saudara seiman ini bukanlah sebuah instruksi-instruksi yang tidak terlalu penting. Padahal, apa yang Paulus tuliskan di dalam Roma 12:9-16 ini merupakan sebuah resep yang luar biasa mengenai kasih. Resep ini tidak bisa diperoleh di tempat lain. Hanya di dalam Alkitab. . Mari kita lihat resep kasih dari Paulus

1. Kasih itu tidak pura-pura (9a). Orang-orang Munafik adalah aktor-akotr yang berprenana sebagai orang baik, padahal dirinya jahat. Kasih kita kepada saudarasaudara seiman, tidklah boleh berpura-pura. Kita tidak boleh berpura-pura mengasihi dia, padahal kita membencinya. Itu adalah sikap seorang munafik yang pandai bersandiwara. Kasih yang sejati tidaklah bersandirwara. Kasih itu bukan sebuah film, atau bisokop yang di dalamnya banyak kepura-puraan terjadi. Kasih adalah sesuatu yang riil, yang njyata kita berikan. Kasih dan kemunafikan tidak pernah hidup bersama-sama. Kasih dan kemunafikan itu berkontradikis satu sama lain. Contohnya adalah Yudas. Yudas bersikap munafik, berpura-pura mengasihi Tuhan Yesus. Dia mencium Tuhan Yesus, namaun itu hanyalah sandiwara. Yudas sebenarnya tidaklah mengasihi Tuhan Yesus. Dia justru, hendak menyerahkan Tuhan Yesus. Jadi jika sdr munafik, maka sdr tidak akan bisa mengasihi. Jika sdr mengasihi maka sdr pasti tidak akan munafik.

2. Kasih itu peka. Ayat 9 b mengatakan :"Kasih itu menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik. Kelihatannya aneh, bahwa perintah untuk mengasihi diikuti dengan sebuah perintah untuk membenci yang jahat. Namun ini tidaklah aneh, karena kasih itu tidaklah buta. Kalau kasih yang buta, tahi kambing juga rasanya rasa coklat. Kasih kristen itu tidaklah buta. Sebaliknya, kasih kita itu tajam, peka. Kita mengasihi saudara seiman kita namun kita juga membenci setiap perbuatan jahat yang dilakukannya. Kita tidak bisa bertolerasni dengan perbuatannya yang jahat, walaupun kita mengasihinya. Kasih itu selalu membenci yang jahat. Kasih itu tidak pura-pura

3. Kasih itu ada perasaan kasihan (10a). Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara. Kasih itu memiliki kehangatan. Kasih kita tidaklah dingin. Misalnya, kita mengasihi anak kita, maka pasti kasih kita itu memiliki perasaan. Ada perasaan kasih. Ada kehangatan di dalam kasih kita kepada anak. Nah.kasih kepada ssuadara-saudara seiman juga harus seperti itu, memiliki kehangatan. Kasih kita kepada saudara seiman tidak boleh hambar.

4. Kasih itu menghormati. (10b). Ayat 10 b menuliskan:" saling mendahului dalam memberi hormat. Kasih di dalam kekristenan memiliki kehangatan, tetapi kehangatan ini juga dinyatakan di dalam saling mendahaului dalam memberi hormat. Jadi kita memandang bahwa setiap orang dari saudara-saudara seiman kita itu layak mendapatkan penghormatan dari kita. Saling mendahului berarti, kita menganggap orang lain itu lebih penting daripada kita. Coba saja, kalau saudara bertemu dengan Boss di kantor atau bertemu dengan artis di Mall, kita pasti akan mendahului dalam memberi hormat. Sebab? Kita menganggap dia lebih penting dari diri kita. Perlakukanlah saudara seiman kita seperti itu. Setiap pribadi dalam ruangan ini adalah lebih penting dari kita. Saling mendahului lah dalam memberi hormat.

5. Ada semangat yang besar. (11). Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Semangat keagamaan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang salah dan fanatik. Fanatik itu jika tanpa pengertian. Kasih kita jangan sampai kendor. Kita mengasihi dengan pengertian yang benar. Bukan dengan pengertian yang salah. Biarlah kasih kita itu menyala-nyala dan terus melayani Tuhan.

6. Kasih itu Sabar. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (12). Kasih kita seringkali mendapatkan tantangan. Nasihat Paulkus adalah tetaplah bersukacita dalam pengharapan. Tetaplah bersabar dan terus mengasihi. Bahkan berdoalah, supaya saudara tetap dapat bertahan untuk mengasihi saduara seiman mu. Mengasihi memang sulit, tidak mudah. Berikan contoh:

7. Kasih itu murah hati (13a). Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus. Murah hati berarti memahami kesusahan orang lain,dan membagikan apa yang kita miliki. Jemaat di Yersualem, menyatakan kasih ini dengan luar biasa, yakni mereka membagikan milik mereka untuk yang membutuhkan, bahkan mereka lebih mementingkan orang lain, lebih dari diri mereka sendiri.

8. Kasih itu bersedia menerima tamu. Ramah tamah (13 b). dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!Kalau ayat 13 a, menyatakan bahwa kasih itu membantu orang-orang kudus, maka di ayat 13 b ini, kasih dinyatakan dengan membuka rumahnya untuk saduara-suadara seiman yang dari luar kota. Pada waktu itu, belum banyak penginapan, seperti sekarang ini sehingga keraham-tamahan orang kristen dan memberikan rumahnya untuk penginapan sangatlah penting sekali. Paulus bukan menasihati agar kita bersedia menampung mereka yang dari luar kota, melainkan Paulus mengatakan:' usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan. Kita harus mengusahakan. Hal ini masih sangat kurang disadari oleh orang-orang kristen, zaman sekarang. Padahal berkatnya sangat besar.

9. Kasih itu memiliki sebuah kehendak yang baik. (Rom 12:14) Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!. Jika saudara mengalami penganiayaan, penghinaan, maka janganlah membalas dengan kutukan. Tetapi sebaliknya, berkatilah mereka. Hubungan kita dengan saudara seiman memang terkadang bukan hanya perang dingin, namun kadang masuk ke dalam perang mulut. Dan biasanya dalam adu mulut, ada caci maki. Dalam kondisi yang seperti itu, jangankah membalas dengan caci maki atau kutukan, melainkan berkatilah mereka. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bukan hanya memberkati, melainkan juga mendiakan dan berbuat baik kepada mereka yang berlaku jahat kepada kita. Inilah cara terbaik dalam menyatakan kasih kita. (Luk 6:28) mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. (Luk 6:27) "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

10. Ada simpati. (Rom 12:15) Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!Kasih tidaklah pernah menjauh dari sukacita atau kesausahan orang lain. Jika kita mengasihi orang lain, maka kita akan bersukacita dengan mereka yang bersukacita. Jika diunadang dalam pernikahan, maka hadirlah dalam pernikahan itu. Jika saudara seiman kita mengadakan syukuran dan diuandang, maka hadrilah dalam sukacitanya itu. Jika teman kita mendapatkan cucu, atau anak, atau menantu, maka tengoklah dia. Inilah yang dinamakan bersukacita dengan orang yang bersukacita. Namun kasih bukan hanya berhenti sampai disitu. Melainkan jika ada suadara seiman kita yang berdukacita, kita pun turut berdukacita. Jika dia ada kesusahan, tengoklah dia, menangislah bersama-sama dengannya. Jika dia mengalami perkabunganm, hadrilah dalam dukacitanya. Kasih itu mengindentifikansikan dirinya dengan mereka, menyanyi bersama mereka dan menderita bersama mereka. Kasih masuk ke dalam pengalaman dan emosi saudara-suadara seiman kita. Kasih tidaklah cuek.

11. Harmonis. Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama. Secara literal, ini berarti:" memikirkan hal yang sama satu dengan yang lain". Sama dalam pemikiran". Hidup di dalam persetujuan satu dengan yang lain. Ada sebuah tpemikiran yang sama. Ada keyakinan dan perhatian yang sama. Tanpa kesamaan pikiran ini, maka orang kristen tidak mungkin hidup dan bekerja secara harmonis satu sama lain.

12. kerendahan hati. Janganlah menganggap dirimu pandai! 16 b. Jenis kesombongan yang paling buruk adalah orang yang suka membanggakan diri. Mereka yang membanggakan diri terobsesi dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai statusnya, dengan pandangan masyarakat mengenai status yang "lebih tinggi" dan "lebih rendah" atau pembagian kasta atau status sosial. Mereka lupa bahwa Tuhan Yesus telah bergaul dengan semua orang dan ditolak secara sosial serta memanggil pengikut-pengikutNya untuk melakukan hal yang sama. Fil 2:2 Paulus mengatakan:"


 

Paulus berikan telah memberikan sebuah gambaran yang luas mengenai kasih soerang kristen. Kasih itu tidak pura-pura, Kasih itu peka, Kasih itu ada perasaan kasihan, Kasih itu menghormati, Ada semangat yang besar, Kasih itu Sabar, Kasih itu murah hati, Kasih itu bersedia menerima tamu, Kasih itu memiliki sebuah kehendak yang baik, Ada simpati, Harmonis,
kerendahan hati