10 Juni, 2008

Lanjutan

ketiga, Karunia iman (12:9). Karunia iman bukanlah iman yang menyelamatkan, yakni ketika seseorang datang kepada Kristus dan percaya kepadaNya (Roma 5:1; Yoh 3:16). Karunia iman ini adalah sebuah iman yang khusus yang hanya diberikan kepada beberapa orang saja. Hal ini nampak dari perkataan Paulus yang mengatakan:"kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman. Berarti karunia ini diberikan hanya kepada orang-orang tertentu saja. Karunia ini adalah iman yang mempercayai dan mentaati Tuhan walaupun menghadapi perlawanan dan penderitaan yang luar biasa. Contohnya adalah Nuh yang membuat kapal atas perintah Allah walaupun tidak ada laut (Ibr 11:7). contoh yang lain adalah Abraham bersedia mempersembahkan anaknya Ishak (Ibr 11:8-19) dan Musa yang memimpin umat Israel keluar dari perbudakan (Ibr 11:24-28).

Karunia iman juga mencakup mampu mengharapkan muzizat. Ia yakin bahwa Allah akan mengerjakannya. contohnya adalah nabi Elia memiliki iman yang luar biasa sehingga dia berani menantang 850 nabi Baal dan nabi Asyera di G. Karmel ( 1Raj 18). Karunia iman ini sering disebut sebagai iman yang dapat memindahkan gunung. (Mrk 11:22-24; bdk. 1 Kor 13:2; Luk 17:6).


 

keempat, karunia-karunia penyembuhan (12:9). Tuhan Yesus, Paulus dan gereja mula-mula hidup di dalam pengharapan bahwa Allah akan menyembuhkan umatNya yang sakit. Pengharapan ini didasarkan kepada janji Perjanjian Lama, bahwa pada zaman kedatangan Mesias, Allah akan menyembuhkan umatNya (Mat 8:17; Yes 53:4). Yes 53:4 ini dapat dimengerti dalam dua pengertian, yakni sebagai metafora untuk keselamatan (1 Petrus 2:24)dan sebagai janji adanya penyembuhan dari penyakit (Mat 8:17). Di dalam kisah para rasul penyembuhan menyertai pelayanan Paulus, bahkan kuasa penyembuhan itu sendiri merupakan sebuah bukti dari kerasulannya. (2 Kor 12:12).

Hal yang menarik dari penyembuhan ini adalah istilah karunia penyembuhan. ada dua kali, Paulus mendaftarkan karunia penyembuhan, yakni di dalam ayat 28 dan ayat 30. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dari kata "karunia penyembuhan" ini, yakni pertama, karunia menyembuhkan diberikan buikan kepada orang yang sakit, melainkan kepada seseorang yang Allah akan pakai untuk menyembuhkan orang sakit. Kedua, karunia penyembuhan bukanlah karunia yang permanen atau menetap pada diri seseorang. Alasannya adalah Paulus memakai bentuk jamak, the gifts of healing atau diterjemahkan "karunia-karunia penyembuhan". Dalam setiap peristiwa


 


 

penyembuhan, maka satu karunia penyembuhan yang tunggal yang bekerja. Bentuk jamak dari karunia-karunia penyembuhan, menunjukkan kepada beberapa peristiwa penyembuhan yang akan terjadi. Namun tidak setiap penyembuhan akan terlaksana. Ini berarti bahwa setiap peristiwa penyembuhan merupakan sebuah manifestasi dari karunia ini dan bukan dimiliki secara permanen oleh seseorang. Kuasa penyembuhan tidak dimiliki secara permanen oleh seseorang. Setiap peristiwa penyembuhan merupakan sebuah karunia yang akan terlaksana di dalam ketentuan dan kehendak Allah sendiri. Orang yang hari ini bisa memiliki karunia untuk menyembuhkan seseorang yang sakit, belum tentu memiliki karunia itu untuk menyembuhkan orang lain. Paulus menyembuhkan banyak orang (Kis 19:11-12), tetapi rekannya Timotius dan Trofimus menderita sakit (1 Tim 5:23; 2 Tim 4:20) bahkan dia sendiri mendeirta penyakit ( 2Kor 12:7-9). Karunia penyembuhan merupakan sebuah momentum-momentum, tidak dapat dipakai secara otomatis. Karunia penyembuhan yang diberikan ini, mesti dibedakan dari pelayanan penyembuhan yang ditugaskan kepada para penatua jemaat (Yak 5:14-15). Pelayanan ini tidak bergantung kepada karunia, tetapi merupakan tugas secara umum untuk merawat serta mendoakan orang yang sakit.


 

Kelima, Karunia untuk mengadakan mujizat (12:10). Defenisi Muzizat adalah suatu peristiwa luar biasa yang menyatakan kuasa Allah. Tujuan pekerjaan mujizat adalah bukan untuk menentang atau merombak hukum-hukum alam, tetapi untuk mengingatkan manusia kepada Dia yang menciptakan alam semesta dan tetap berkuasa di atasnya. Mujizat dikerjakan untuk melindungi umat Allah yang berada dalam keadaan bahaya (Mrk 4:35-41; Kis 5:17-21), untuk melaksanakan hukuman (Kis 5:7-11), dan terutama sekali untuk meneguhkan pemberitaan firman Tuhan dengan menyatakan kuasa Allah (1 Raj 13:1-6; Yoh 2:11; Gal 3:5; Ibr 2:4). karunia mujizat juga memiliki bentuk jamak, yang artinya, karunia tersebut tidak menetap pada diri seseorang.


 

Keenam, Karunia untuk bernubuat (12:10). Karunia untuk bernubuat adalah foretelling (meramalkan peristiwa mendatang) dan yang lebih utama adalah forthtelling (mengingatakan umatNya akan kehendak Allah). Nubuatan dalam PB juga mencakup "kotbah". Ketika pengkotbah diyakinkian oleh Roh Kudus mengenai pesan yang akan disampaikannya, maka ini juga termasuk nubuat. David Hill:" nubuatan kristen adalah mereka yang memahami makna dari kitab suci, merasakan kekuatan kuasanya dalam hidup pribadinya, dalam gereja dan masyarakat dan memberitakan pesan itu tanpa merasa takut. David Hill, New Testament Prophecy (London:Marshall, Morgan & Scott, 1979)213. Nubuatan mereka tidaklah sama dengan kitab suci.


 

ketujuh: membedakan bermacam-macam roh. 1 Kor 12:10. Karunia ini berfungsi membedakan antara ilham yang berasal dari Roh Kudus dengan ilham yang berasal dari roh-roh lain. Fungsinya adalah membedakan antara nubuat yang benar dan nubuat yang palsu. (1 Tes 5:19-21; 2 Tes 2:1-2). Karunia ini juga diperlukan dalam mengusir setan untuk mengetahui kehadiran setan di dalam diri seseorang (Mrk 5:7-10). Jika tidak memilikin karunia ini, maka orang yang gila dianggap kerasukan setan, atau orang yang kerasukan setan dianggap sebagai orang gila.


 

Bahasa roh akan dibahas di dalam 1Korintus 14


 

Yohannis Trisfant

Tidak ada komentar: